Untuk beberapa alasan, membuat parafrase bahasa Indonesia dari artikel yang sudah ada terkadang diperlukan. Hal ini diperlukan untuk membuat sebuah artikel berbahasa Indonesia dengan mengambil ide atau mengutip artikel yang sudah pernah ada.
Apa Yang Dimaksud Parafrase
Parafrase berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti cara ekspresi tambahan. Di dalam bahasa Indonesia, kata ini diartikan sebagai nentuk pengungkapan kembali sebuah pernyataan dengan diksi yang berbeda, tanpa mengurangi atau mengubah makna yang asli.
Parafrase ini sering digunakan ketika seseorang ingin membuat sebuah pernyataan dengan mengutip dari pernyataan orang lain yang sudah ada. Bedanya, pernyataan yang dibuat menggunakan bahasa atau diksi yang berbeda.
Biasanya, parafrase sering digunakan dalam dunia jurnalistik. Di sini seorang penulis akan menulis ulang sebuah artikel atau karya tulis lainnya dengan menggunakan kalimat yang berbeda, tetapi tidak mengurangi atau mengubah makna tulisan yang asli.
Parafrase tidak sama dengan plagiasi, karena dalam parafrase, seorang penulis sudah mengubah susunan atau pola kalimat dengan susunan yang berbeda. Selain ititu, dalam parafrase, biasanya seorang penulis mencantumkan sumber artikel asli.
Agar kata-katanya mudah dipahami oleh pembaca, maka gunakanlah Spinner parafrase yang tepat. Maka dari itu, jangan sampai salah memilih ya.
Kegunaan Parafrase Dalam Jurnalistik
Dalam dunia jurnalistik, parafrase menjadi hal yang sangat lumrah. Sering terjadi seorang penulis harus melakukan parafrase karena alasan atau kebutuhan tertentu. Bisa karena alasan memang harus menulis ulang, bisa juga karena alasan lain, misalnya karena kehabisan ide.
Fungsi utama parafrase sebenarnya adalah untuk membantu agar sebuah ide atau gagasan yang dituangkan dalam tulisan semakin mudah dipahami pembaca. Parafrase bahasa Indonesia dilakukan dengan cara mengubah susunan kalimat dengan diksi yang lebih sederhana.
Siapa saja yang menggunakan parafrase ini? Parafrase bukan hanya digunakan oleh penulis. Parafrase juga digunakan oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Parafrase dari sumber bacaan lain digunakan untuk melengkapi skripsinya.
Parafraew juga sering digunakan oleh pembuat konten atau konten kreator. Untuk membuat konten menjadi lebih menarik dan bisa menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan, biasanya kreator konten ini menggunakan parafrase.
Cara Membuat Parafrase
Sekilas, membuat parafrase seperti hal yang mudah, karena hanya tinggal mengubah beberapa pola kalimat yang sudah ada. Tetapi sebenarnya yang terjadi tidak semudah itu. Penulis harus memahami langkah-langkah membuat parafrase agar tidak terjebak plagiasi.
- Membaca teks secara keseluruhan
Langkah pertama untuk membuat parafrase adalah membaca teks yang akan diparafrasekan secara keseluruhan. Hal ini harus dilakukan agar penulis benar-benar memahami ide atau gagasan apa yang akan disampaikan dalam bacaan tersebut.
- Menentukan kalimat inti dari bacaan
Selanjutnya, penulis harus menentukan kalimat inti yang ada dalam bacaan tersebut. Dalam parafrase bahasa Indonesia, kalimat inti bisa ditentukan dengan mencari subjek yang ada bacaan. Kalimat inti biasanya terdiri dari subjek dan predikat.
- Mengembangkan kalimat inti menjadi gagasan pokok
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kalimat inti menjadi sebuah gagasan pokok. Gagasan pokok adalah ide atau gagasan utama yang ada dalam bacaan. Lewat gagasan pokok ini penulis mengetahui apa yang akan disampaikan kepada pembaca melalui tulisan tersebut.
- Menyampaikan gagasan pokok dengan bahasa sendiri
Setelah berhasil mengembangkan gagasan pokok, penulis bisa mulai menyampaikan ide atau gagasan tersebut dengan menggunakan bahasanya sendiri. Menggunakan bahasa sendiri bertujuan untuk menghindari plagiasi yang sering terjadi saat membuat parafrase.
Membuat parafrase sebenarnya tidak terlalu sulit, apabila memahami cara atau langkah-langkahnya. Meskipun demikian, penulis harus tetap berhati-hati, karena parafrase tidak sama dengan mengutip ataupun menjiplak atau plagiasi.
